Indonesia adalah surganya wisata kuliner. Suku bangsa yang begitu banyak membuat negara kita kaya akan aneka jenis makanan, dari yang berat sampai camilan. Di antara banyaknya camilan khas Nusantara, empek-empek termasuk dalam daftar jajanan tradisional yang wajib dicicipi.
Mengenal Empek-Empek, si Gurih dari Palembang
Nama empek-empek sangat lekat dengan Palembang. Padahal, sebetulnya kurang tepat juga jika dikatakan empek-empek adalah makanan khas Palembang. Jika Anda berkeliling ke Sumatra Selatan, empek-empek bisa dijumpai di hampir seluruh wilayah ini, bukan hanya di Palembang.
Jajanan ini dibuat dari bahan dan dengan cara yang sangat sederhana. Daging ikan yang sudah digiling dicampur dengan tepung tapioka atau tepung sagu dan bumbu-bumbu, kemudian direbus. Saat akan disantap, empek-empek digoreng terlebih dahulu.
Pada mulanya, jenis ikan yang digunakan adalah ikan belida. Namun, keberadaan ikan belida semakin langka sehingga harganya kian meroket. Sebagai gantinya, digunakanlah ikan dari jenis lain, seperti gabus atau tenggiri.
Gurihnya empek-empek semakin menggigit dengan siraman kuah berwarna cokelat kehitaman yang rasanya asam, manis, dan pedas. Kuah cuko ini, yang dalam bahasa Palembang berarti cuka, terbuat dari cuka yang dicampur air, gula merah, cabe rawit, bawang putih, dan garam.
Sejarah Empek-Empek
Ada dua versi tentang sejarah empek-empek. Pendapat pertama menyebutkan, makanan ini sudah dikenal sejak abad ke-16 dan berasal dari Cina. Nama empek-empek sendiri dipercaya berasal dari kata “apek” yang merupakan sebutah khas untuk lelaki tua keturunan Cina.
Lalu, apa hubungannya lelaki tua dengan empek-empek? Menurut cerita, pada tahun 1617, seorang apek yang tinggal di tepian Sungai Musi terinspirasi membuat olahan dari ikan setelah melihat hasil tangkapan ikan di Sungai Musi begitu berlimpah.
Ia pun mencoba mengolah daging ikan dengan cara baru. Eksperimennya mencampurkan daging ikan giling dengan tepung tapioka dan bumbu-bumbu ternyata sukses menghasilkan makanan baru yang lezat dan digemari.
Olahan baru dari daging ikan ini kemudian dijajakan oleh para apek dengan menggunakan sepeda. Saat menjajakan dagangannya, para penjual ini kerap dipanggil “pek apek”, hingga akhirnya, makanan yang dijajakan pun diberi nama empek-empek.
Sebagian orang meragukan kebenaran cerita di atas. Muncullah versi lain yang menyebutkan, makanan ini merupakan hasil adaptasi dari makanan tradisional Cina, seperti bakso ikan, kekian, atau ngohyang. Pendapat kedua ini tampaknya lebih masuk akal.
Kandungan Gizi dan Manfaat Empek-Empek bagi Tubuh
Kandungan gizi empek-empek berasal dari bahan-bahan pembuatnya, yaitu daging ikan, tepung sagu, telur. Empek-empek mengandung protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi. Selain itu, empek-empek juga mengandung omega 3, vitamin A, B1, dan C.
Karena memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap, mengonsumsi empek-empek akan memberikan banyak manfaat bagi tubuh, yaitu:
- Kandungan protein yang berasal dari daging ikan sangat penting untuk pertumbuhan, memperbaiki jaringan tubuh, meningkatkan imunitas,
- Karbohidrat merupakan sumber energi untuk tubuh.
- Lemak juga merupakan sumber energi tubuh, penting untuk pertumbuhan sel, dan membantu penyerapan vitamin
- Kalsium dan fosfor bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta mencegah osteoporosis.
- Zat besi terutama berguna untuk mencegah anemia.
- Kandungan vitamin A bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan mata, vitamin B1 berguna untuk mengubah karbohidrat menjadi energi, dan vitamin C meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Kandungan omega 3 yang berasal dari daging ikan berkhasiat mencegah penyaki alzeimer, mengurangi risiko pembekuan darah, baik untuk perkembangan otak, dan mencegah diabetes.
Tak perlu ke Palembang, bahkan tak harus ke luar rumah untuk menikmati empek-empek karena sekarang dapat memesannya langsung ke SALIMAH FOOD. Empek-empek beku Salimah Food merupakan jajanan halal, enak, praktis dan berkualitas. Yuk, pesan sekarang!
Topics #empek-empek #empek-empek palembang #pempek #pempek palembang